Sacrifice






 Hai, aku balik lagi dari ketidakjelasanku menghilang ntah kemana. Aku balik bawa FF Oneshoot yhang sebenernya ini itu tugas BI disekolahku. Aku bingung mau pake cerita apa yasudah aku tulis cerita tentang Kyuyoung. Aku akuin FF ini agak sedikit nyontek dari kumpulan beberapa FF, soalnya beberapa part di FF mereka aku suka... Mianhae ya... untuk FF kali ini tanpa poster deh soalnya gk kepikiran mau dipost. capcus...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Cast : Cho Kyuhyun (as Marcus), Choi Sooyoung (as Summer),  Hwang Mi-Young (as Tiffany), Jung Soo-yeon (as Jessica), Choi Siwon (as Andrew)

Genre : action (maybe), sad, romance (failed)



HAPPY READING



“ Mr.Marcus! Kau dipanggil Mr. Joseph! ”  Teriak seorang wanita dari ruang kerjanya.
“ Ya, Terima kasih Mary! Aku akan segera kesana. “ Balas pria yang dipanggil Marcus itu dan langsung masuk menuju ruangan atasannya tersebut.
“ Ada misi baru buatmu Marcus. Batu tomat 5. Gunakan pelican 2. Ini tidak terlalu rumit. Kuharap kau selesaikan tugas ini dalam kurun waktu 4 jam. Aku tau kau pasti sanggup.”
“Baiklah.” Pemudah itu menyanggupinya dan langsung melesat pergi

                                                                  ~~~~~~~~~~~

Tanpa basa-basi, pemuda itu langsung mencari tau tentang target berikutnya itu berdasarkan sedikit informasi dari bos-nya itu. Walaupun atasannya hanya memberi kode-kode aneh, ia sudah tau maksudnya. Karena ia sang ‘Joker’, pemunuh ulung yang menjadi buronan polisi. Ia langsung mengerti yang dimaksud dengan Batu Tomat 5 adalah jalan Redwarna tomat yang matang pada umumnyastone nomor 5 dan pelican 2 yang berarti senapan laras panjang (sama seperti paruh pelican) peluruh double, yang baru saja dibuat staff baru divisi senjata. Tanpa membuang waktu ia langsung pergi ketempat tujuannya.

                                                                 ~~~~~~~~~~~

Done!”
“Bagus! Kau bahkan telah menyelesaikannya dalam kurun waktu 1⅟₂ jam. Bravo! You’re the real Joker!” Puji atasannya
Thank’s.  Aku harus pergi sekarang!” Kata Marcus sambil melihat jamyang sudah menunjukan saaatnya ia harus segera pulang. Saat melewati ruangannya tanpa sengaja ia melihat sebuah kotak kecil berukuran 10x7 cm tergelatak.
“Apa kau tau kotak siapa ini Jess?” Tanya Marcus pada sekretarisnya yang kebetulan lewat.
“Entahlah.” Kata Jessica lalu berlalu meninggalkannya.”
“Apa mungkin ini kotak dari Summer  ?” Tanya Marcus pada dirinya sendiri.
Tanpa piker panjang ia langsung mengamati kotak itu. Diatasnya terdapat label bergambar bunga mawar dan bertuliskan  to Mr.Marcus.’ . Setelah dibuka ternyata isinya adalah surat  tantangan dari musuh bebuyutannya  yang berisi

The Flowers.
        Hai. Lama tak jumpa? Apa kau masih ingat dengaku? Tak perlu basa-basi lagi, aku ingin member penawaran bagimu. Kau masih ingat dengan Andrew? Anak buah kebanggaanku yang kau tangkap dan kau penjarakan. Aku ingin memberikan penawaran ini untukmu. Kita bertukar. Kau kembalikan Andrew dan aku akan memberi tau kunci ruang rahasiamu itu! Aku sudah menemukannya! Kalau kau setuju , dating berdua saja dengan Andrew, besok. Jangan bawa anak buahmu yang lain. Kalau tidak, kau lihat sendiri akibatnya. Datanglah ke gudang tua di Jalan Rosebook no.13. Aku akan menunggumu dari jam 12.00 sampai jam 3 sore. Aku tau kau takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. I’ll wait for you.

                                                                                                Musuh bebuyutanmu,



                                                                          THE FLOWERS




“Sial! Kenapa ia bisa menemukan kunci itu dengan mudah?! Sementara aku, anak tunggal almarhum presiden manager kantor ini sekaligus pembuat ruang rahasia itu dan para staff khusus pemecahan kodepun selama 10 tahun tak bisa memecahkan kode tersebut.” Protes Marcus
“Aku harus segera adakan rapat mendadak dengan para petinggi. Ah, atau tak usah saja ya? Ini urusanku. Mereka tak boleh ikut campur! Sebagai calon penerus yang baik, aku harus bisa menjaga keselamatan seluruh karyawan kantorku. Ya benar begitu!” Kemudia laki-laki itu melemparkan surat itu entah kemana dan segera meninggalkan ruangannya itu.

                                                                ~~~~~~~~~~~

Seorang wanita sedang mencoba mengutakatik sebuah alat yang telah diduplikat oleh dirinya sendiri sambil sesekali membuka berkas yang tergeletak berantakan dilantai ruangannya sambil mengacak rambutnya frustasi.
“Ahh!! Susah sekali membukanya! Kenapa ayahnya Marcus membuat kode serumit ini?”
Tanpa sengaja ia mengetik 4 huruf yang sama sekali tak terpikirkan olehnya sebelumnya.
Klik…
Kotak duplikat itu terbuka. Gadis itu setengah tidak percaya dengan apa yang dikerjakannya barusan.
“Apa benar ini? Benarkah, ini bukanlah mimpi? Aku bisa menemukan kunci ruang rahasia itu?? YEYYYYYY…” Teriak wanita itu kegirangan hingga akhirnya temannya yang lewat muncul dan memarahinya
“Hey! Summer! Shut-up your mouth!  Ini sudah terlalu malam untuk menjadi gila okey?” Omelnya lalu langsung meninggalkan ruangan itu, lalu belum lewat 1 menit perempuan itu kembali lagi
“Mau apa lagi Jess? Mau mengomeliku lagi?”
No. Aku Cuma mau bilang tadi pacarmu itu, Tuan Marcus baru saja pulang. Aku rasa kau harus bersamanya agar kau tidak semakin bertambah gila lagi.” Ejeknya
“Ish… Baiklah! Sana pergi!!” Jawabnya kepada sahabatnya itu. Ia melihat jam tangan khusus pemberian kantornya. Jam tangan ini diberikan pada semua karyawan kantor. Alat itu dilengkapi alat pelacak penggunanya dan juga jarum bius. Ia melihat pergerakan Kyuhyun masih ada disekitar kantor, berarti masih belum jauh. Ia masih bisa menyusul
Tapi saat hendak mengambil tas, gadis bernama Summer itu berpikir
“Aku akan memberitaunya besok, sekaligus sebagai hadiah ulang tahunnya.” Katanya sendiri dan berlanjut mengambil tasnya dan memutuskan untuk pulang naik kendaraan umum kerumahnya.

                                                                   ~~~~~~~~~

Hari ini kesibukan yang sangat amat terjadi dalam rumah kediaman Mercus. Ia mengurus segala keperluannya. Tapi sekilas muncul perasaan tak enak dalam dirinya. Ia bisa melihat bayangan putih tenang. Tapi sesaat kemudian, ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan bayangan itu.
Honey,  Ayo turun! Kita sarapan dulu. Ibu sudah membuat pancake istimewa kesukaanmu dihari istimewamu juga. “
“Iya. Sebentar lagi aku akan segera turun.” Teriaknya pada Sang Ibu. Ia lupa, bahwa hari ini ia sedang berulang tahun.
“Kenapa perasaanku tidak enak ya? Benarkah langkahku ini sudah benar?” Ragunya dalam hati
“Haahhh… apapun yang terjadi aku harus lakukan ini! Tekadku sudah bulat!”

                                                                   ~~~~~~~~~~~~~

Seorang wanita muda berjalan dengan anggunnya dilorong sebuah kantor. Tiap orang yang berpapasan dengannya memberinya hormat. Wanita muda itu berjalan kesuatu ruangan.

              Tok… tok… tok….

“Marc, kau ada didalam? Ini aku, Summer. Apa aku boleh masuk? “ Tanya Wanita itu
Hening.  Tak ada jawaban yang terdengar dari dalam ruangan itu. Tanpa piker panjang, ia memasuki ruangan itu. Tak dikunci dan… kosong. Ia melihat sekeliling ruangan itu kalau-kalau kekasihnya itu sedang bersembunyi. Nihil, yang ia temukan hanya sebuah kotak yang telah terbuka dan kertas yang terlempar dan jauh disebelahnya. Kemudian wanita pemilik nama Summer itu membacanya.
“argg! Sial!!” Teriak perempuan itu seketika
“Jessica!! Jess! PAnggil semua staff penembak. Marcus dalam bahaya!” Teriak Summer kalut.
Ia tak bisa menenangkan pikirannya. Ia selalu dihantui bayangan negative tentang kekasihnya mengingat musuhnya tidaklah enteng. Setelah semua siap mereka langsung menuju alamat yang dimaksud.

                                                                               ~~~~~~

“Ayo! Ayo! Semua segera turun! Kepung tempat itu! Jangan lupa pakai pengaman.” Tuntun sang komandan
“Summer, kau selamatkan Marcus didalam! Biar kamu urus keadaan disini.” Kata Jessica
“Baiklah! Terima kasih Jessica! Kau sahabat terbaik.” Lalu Jessica mengambil senapan yang tersembunyi dipunggungnya dan memberikannya pada sahabatnya itu.
“Ini, alat cadangan untukmu.”
“Oh… terima kasih Jessica! You’re The best. “
I Know that… now, quickly! Your prince need your help, darling.”  Kata Jessica mengingatkan. Tanpa lama-lama lagi, Summer ketika ia ingin masuk kedalam ruangan tempat Marcus berada, ia dicegat 2 orang bodyguard berbadan kekar. Untuk saja ia menguasai ilmu bela diri taekwondo hingga sabuk hitam dan sedikit mengenal tekhnik dasar bela diri Karate.
                                                              ~~~~~~~~~

Sementara didalam gedung...
“Huh, akhirnya kau datang juga! Dimana anak buahku?!” Tanya Pemimpin ‘The Flowers’ itu.
“Disini. Kemarikan kodenya Tiffany!” Kata Marcus tegas sambil memperlihatkan anak buahnya –Andrew-
“Tidak semudah itu!” Tiba-tiba Wanita yang dipanggil Tiffany tersebut menodongkan sebuah pistol kearah wajah Marcus dan beberapa anak buah Tiffany yang bersembunyi keluar dan membebaskan Andrew.
“Tunggu! A... Dasar! Wanita licik!”
“Disini otak diperlukan Marcus! Aku tak akan meminta imbalan yang sepantasnya. Aku akan selalu meminta dua kali lipatnya. Dan... Sekaranglah puncaknya! Hahahah...” Tawa licik dari perempuan itu menggema keseluruh ruangan
“Ada pesan terakhir?” Ejek Tiffany
“Dasar manusia Licik!”
Yes, that’s me, baby. Baiklah kalau kau tak punya. Pesan terakhirku, selamat berjumpa lagi di dunia yang berbeda.” Katanya setengah berbisik lalu mundur beberapa langkah dan bersiap-siap untuk menembak.
“TIDAK MARCCC!!!” Summer tiba-tiba datang dan memukul tengkuk kedua anak buah Tiffany.
DORRRR....
Sayang, ia terlambat. Terdengar bunyi orang jatuh tergeletak tak berdaya dilantai ruangan itu sambil meringis kesakitan memegangi perutnya.
“TIDAKK!! Summer, bertahanlah!!!” Teriak Marcus histeris melihat kekasihnya berlumuran darah.
Ya, terlambat. Summer terlambat menyelamatkan dirinya sendiri hingga ia yang tertembak. Marcus lalu mengeluarkan jarum bius yang disimpannya ditempat tersembunyi lalu menembakkannya pada Tiffany dan Andrew. Tapi Marcus tak menyadari bahwa Andrew masih ½ sadar dan sedang mengarahkan pistolnya tepat kearah dada Marcus. Tapi hal itu disadari oleh Summer dan dengan kekuatan yang tersisa ia berbalik arah melindungi Marcus
Dor... Dor...
2 Tembakan tepat mengenai punggung Summer dan seketika itu juga ia tak sadarkan diri. Begitupula dengan Andrew dan Tiffany. Dengan panik Marcus mengambil alat komunikasi yang dibawa oleh Summer dan menghubungi tim medis yang berada diluar gedung.
“Kalian! Cepat kedalam! Summer dalam keadaan kritis!!” Perintah Marcus tak sabar.
Tak sampai 10 menit Summer sudah dibawa kedalam mobil Ambulance khusus kantornya dan dibawa kerumah sakit secepatnya. Kemudian Marcus kembali masuk kedalam ruangan itu.
“Kalian sudah membunuh ayahku dan menembak kekasihku. Kalian tau? Kalian sudah menghancurkan masa depanku! Tak akan kuampuni kalian kali ini!”
Dor... dor...
Lalu Marcus pergi meninggalkan kedua orang yang tergeletak bercucuran darah tersebut didalam ruangan itu.
“Marcus bisakah kau ke Rumah Sakit Townhouse sekarang? Cepat ya! Summer ingin berbicara denganmu.” Ujar seseorang diujung telepon
“Baiklah” Kemudian Marcus tancap gas kearah rumah sakit yang dimaksud.

                                                              ~~~~~~~~~~~~~~

“Hosh... Hosh... A... Ada apaa...??” Tanya Marcus
“Silahkan kalian berdua bicara. Kurasa kalian butuh waktu berdua.” Ucap Jessica lalu mengusir semua orang yang ada diruangan itu dan menyisahkan Marcus dan Summer yang terlihat sangat lemah.
“Marc...” Panggil Summer memulai pembicaraan
“Ada apa Summer?”
“Terima kasih kau sudah mau menemaniku selama ini. Terima kasih sudah mau mengisi hatiku dan memperindah hari-hariku. Terima kasih sudah mau mencintaiku sepenuh hati dan meluangkan waktumu. Tapi maaf, aku tak bisa bertahan lebih lama lagi. Maaf aku mengingkari janji kita untuk hidup bersama selamanya. Tapi satu yang pasti. Ughh... kal, kalau... Aku... Mencintaimu... Se...se...selamanya.” Berakhir sudah semuanya. Kata-kata terakhir Summer untuk Marcus berakhir, sama seperti hidupnya.
Ruangan itu diliputi rasa duka yang mendalam akibat peninggalan salahseorang yang mereka kasihi. Dengan begini, perang antara kedua pihak yang bermusuhan telah usai.


END

thank's ya udh mau baca, emang ini FF kacaunya gk nahan, tapi aku harap kalian suka and dont forget to leave your comments... thank's 
                                                                                                                             

0 komentar:

Posting Komentar

My Instagram